Edukasi Malaria: Generasi Muda Didorong Jadi Agen Perubahan untuk Pencegahan Penyakit

Sabtu, 21 Desember 2024 - 21:57 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

CERAKEN.ID – Dalam upaya meningkatkan kesadaran generasi muda tentang bahaya malaria, Tim Studi Independen Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Waspada Malaria”.

Program ini diselenggarakan pada Sabtu, 23 November 2024, di MTs-SA Madrasatul Qur’aniyah, Dusun Tato, Desa Sandik, Lombok Barat, dengan melibatkan 40 siswa/i kelas VII, VIII, dan IX.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang penyebab, gejala, serta langkah pencegahan malaria. Penyakit malaria, yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles, masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Melalui edukasi ini, generasi muda diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan sehat dan bebas malaria.

Ketua Tim Studi Independen, Alpa Alfi Rizki, menegaskan pentingnya program ini. “Kami ingin membekali siswa/i dengan pengetahuan yang dapat mereka terapkan di lingkungan rumah dan sekolah untuk mencegah malaria,” ujarnya.

Baca Juga :  Silaturahmi Purna Pegadaian dan Denyut Transformasi Digital TRING!

Antusiasme Peserta dan Dukungan Pihak Sekolah

 

Tim Studi Independen Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Waspada Malaria” yang ditujukan untuk siswa/i Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Sekolah MTs-SA Madrasatul Qur’aniyah, Fathul Azis, S.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Mataram. “Terima kasih kepada tim mahasiswa atas kegiatan edukatif ini. Kami berharap akan ada lebih banyak kegiatan serupa di masa depan yang memberikan manfaat besar bagi siswa/i kami,” ungkapnya.

Rangkaian Kegiatan Interaktif dan Edukatif

Program ini diawali dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal siswa/i tentang malaria. Tim mahasiswa kemudian menyampaikan materi interaktif tentang siklus hidup nyamuk Anopheles, gejala malaria, dan langkah pencegahannya.

Agar suasana belajar lebih menarik, kegiatan ini dilengkapi dengan sesi permainan edukatif seperti tebak kata dan gambar, yang memicu antusiasme siswa/i. “Permainannya seru! Kami jadi lebih mudah memahami cara mencegah malaria,” ujar salah satu peserta dengan penuh semangat.

Baca Juga :  Festival Teater Indonesia 2025 Digelar Perdana: 20 Kelompok Teater Tampil di Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta

Setelah penyampaian materi, post-test dilakukan untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta. Selain itu, pembagian leaflet edukasi dan hadiah bagi siswa/i dengan nilai tertinggi pada pre-test serta pemenang games menambah keseruan acara.

Harapan untuk Generasi Bebas Malaria

Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dan harapan besar agar siswa/i MTs-SA Madrasatul Qur’aniyah dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Dengan bekal pengetahuan yang didapat, diharapkan mereka dapat menyebarluaskan informasi penting ini demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari malaria. ***

Penulis : CR-02

Editor : Editor Ceraken

Berita Terkait

HUT ke-67 NTB: Refleksi Pembangunan dan Optimisme Menuju Lompatan Baru
Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025: Meneguhkan Inklusi, Merayakan Kesetaraan
Silaturahmi Purna Pegadaian dan Denyut Transformasi Digital TRING!
Festival Teater Indonesia 2025 Digelar Perdana: 20 Kelompok Teater Tampil di Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta
Gubernur Bali, NTB, NTT Kukuhkan Kerja Sama Regional Sunda Kecil, Fokus Pariwisata hingga Ekspor
BPS NTB Gelar Webinar Nasional Bahas Inklusivitas Ekonomi dan Peluang Kerja
SEMINAR NASIONAL Probabilitas Menuju Indonesia Emas 2045: Optimalisasi Praktik Ketatanegaraan Melalui Revitalisasi Politik Hukum Berintegritas Sebagai Pilar Penguatan Demokrasi”
Berhutang Rp290 Miliar, PDIP Tolak Raperda Sub Kegiatan Tahun Jamak oleh Pemkab Lombok Timur

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 10:45 WITA

HUT ke-67 NTB: Refleksi Pembangunan dan Optimisme Menuju Lompatan Baru

Jumat, 19 Desember 2025 - 09:33 WITA

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025: Meneguhkan Inklusi, Merayakan Kesetaraan

Rabu, 17 Desember 2025 - 16:01 WITA

Silaturahmi Purna Pegadaian dan Denyut Transformasi Digital TRING!

Kamis, 27 November 2025 - 19:58 WITA

Festival Teater Indonesia 2025 Digelar Perdana: 20 Kelompok Teater Tampil di Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta

Rabu, 26 November 2025 - 10:38 WITA

Gubernur Bali, NTB, NTT Kukuhkan Kerja Sama Regional Sunda Kecil, Fokus Pariwisata hingga Ekspor

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA