Intermezo Ali BD Tentang Jenggot atau Baok

Rabu, 24 April 2024 - 20:49 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ali BD

Ali BD

INTERMEZO – Orang orang di Afganistan,rata rata membiarkan jenggotnya tergantung dibawah ( S) nyangoq (dagu).Alasannya,ikut Rasul,karena Nabi Muhammad juga memelihara janggut/baok.

Di Indonesia,ada partai politik,dimana para pengurusnya juga pelihara janggut/baok,hanya kurang rimbun alias jarang jarang.

Mungkin bersifat sementara atau agak malu malu jika baoknya terlalu rimbun.

Perdebatan soal baok,kiranya semakin memanas akhir akhir ini,antara penganut baok dan yang menolak hutan kecil yang tergantung dibawah dagu.

Perdebatan tentang baok,cukup mubazir,karena tidak berkaitan langsung dengan rukun Islam atau rukun Iman dalam dinul Islam.

Saya menduga,orang orang terdahulu membiarkan janggutnya panjang/benes,karena ketiadaan gunting atau alat cukur yang baik.Jika pendukung janggut menyandingkan dengan ketaatan pada junjungan Nabi Muhammad.

Mungkin sebaiknya dicari sumber sumber lainnya tentang berbagai hal di jaman tersebut,seperti lokasi buang air besar apakah dikebun,di padang pasir,apakah ada toilet,watercloset,alat alat memasak,alat alat transportasi,dllnya***

Sumber Berita : Akun Facebook Ali BD

Berita Terkait

Bang Zul Ketemu TGB, Netizen : Lanjut 2 Periode, Gundulkan Hutan NTB
Rayakan 29 Tahun Nirvana di Utero
Gubernur NTB Akui Istri Aktivis Selalu Lebih Pintar
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 23:53 WITA

Bang Zul Ketemu TGB, Netizen : Lanjut 2 Periode, Gundulkan Hutan NTB

Rabu, 24 April 2024 - 20:49 WITA

Intermezo Ali BD Tentang Jenggot atau Baok

Selasa, 13 September 2022 - 11:50 WITA

Rayakan 29 Tahun Nirvana di Utero

Sabtu, 10 September 2022 - 21:08 WITA

Gubernur NTB Akui Istri Aktivis Selalu Lebih Pintar

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA