KLHK Dukung Peningkatan Ekonomi Lokal di Gunung Rinjani

Minggu, 31 Maret 2024 - 16:57 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para porter sedang membawa barang-barang pendaki menuju Gunung Rinjani

Para porter sedang membawa barang-barang pendaki menuju Gunung Rinjani

MATARAM (ceraken.id)- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) mendukung upaya peningkatan ekonomi masyarakat lokal melalui pendakian di Gunung Rinjani. Menurut Suharyono, Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE, Gunung Rinjani yang merupakan bagian dari taman nasional memerlukan pendekatan spesifik yang memperhatikan aspek konservasi.

“Pendakian di Gunung Rinjani menjadi spesifik karena merupakan bagian dari taman nasional. Taman Nasional adalah kawasan konservasi, sehingga pendakian di Rinjani harus memperhatikan aspek konservasi,” ujar Suharyono saat ditemui di Mataram, Minggu (31/3/2024).

Baca Juga :  Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

Meskipun senang dengan dampak positif pendakian terhadap ekonomi lokal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan lebih mengutamakan kelestarian Gunung Rinjani. “Kami senang ekonomi naik, tapi kelestarian Gunung Rinjani tetap harus terjaga. Itu yang utama bagi kami,” tambahnya.

Salah satu aspek yang ditekankan dalam pengelolaan pendakian adalah pengelolaan sampah. Suharyono mengatakan, KLHK terus melakukan edukasi kepada masyarakat dan para pendaki untuk membiasakan diri dengan konsep zero waste adventure.

Baca Juga :  Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

“Kegiatan adventure harus berjalan tanpa meninggalkan sampah. Itu yang menjadi motto kami: zero waste adventure,” ungkap Suharyono.

Dengan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diharapkan pendakian di Gunung Rinjani tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitarnya. “Kami akan terus berupaya membentuk kebiasaan dan budaya agar pendakian di Gunung Rinjani menjadi nol sampah,” tegasnya.***

Berita Terkait

Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025
Festival Bau Nyale 2025: Peresean dan Parade Siu Puteri Mandalika Meriahkan Tradisi di Lombok
Konversi Lahan Pertanian Sebuah Keniscayaan, Ini Gagasan Rohmi Firin untuk Ketahanan Pangan NTB
Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham
Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun
Provokasi Dompu Berhasil, Bapanas Tindak Lanjuti Penyesuan HAP Jagung
Bulog Ikut Stabilkan Harga Jagung di Bima – Dompu
Jamur Tiram di Lombok Barat Bangun Ekonomi Warga

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 17:58 WITA

Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:47 WITA

Festival Bau Nyale 2025: Peresean dan Parade Siu Puteri Mandalika Meriahkan Tradisi di Lombok

Senin, 14 Oktober 2024 - 06:59 WITA

Konversi Lahan Pertanian Sebuah Keniscayaan, Ini Gagasan Rohmi Firin untuk Ketahanan Pangan NTB

Minggu, 28 April 2024 - 15:06 WITA

Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham

Jumat, 26 April 2024 - 17:38 WITA

Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA