Mahasiswa KKN Unram Sasar Pelajar MA Perkenalkan Cara Mengolah Limbah Tembakau Jadi Pestisida Nabati di Desa Perigi Suela Lombok Timur. Ternyata ini Alasannya!

- Pewarta

Kamis, 15 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CERAKEN.ID – Desa Perigi merupakan salah satu desa yang terletak di bawah Kaki gunung Rinjani yang berada di Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur, Desa Perigi terkenal dengan Rumah adat Limbungan yang masih di jaga kelestariannya dengan keindahan alam yang masih alami dan sosial budaya masyarakat setempat yang masih kental.

Desa Perigi juga dikenal sebagai kawasan pertanian yang didominasi sawah dan lading.
Salah satu komoditi pertanian yang diproduksi desa ini adalah tembakau.

Pada musim tertentu, tembakau di desa ini cukup berlimbah dan banyak menghasilkan limbah yang sebenarnya potensial dikembangkan sebagai sumber pestisida nabati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Itulah salah satu alasan para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unram PMD Desa Perigi mengadakan sosialisasi pemanfaatan limbah tembakau sebagai sumber pestisida nabati.

Ketua KKN Unram PMD Desa Perigi Giffari Rizki Ramadhan mengungkapkan sosialisasi dilaksanakan pada 3 Agustus 2024, di sekolah MA NW Perigi dimaksudkan untuk mengoptimalkan pertanian berkelanjutan dengan memberikan edukasi kepada siswa mengenai pembuatan dan manfaat dari pestisida nabati menggunakan limbah tembakau.

“Sosialisasi ini melibatkan penyampaian informasi mengenai definisi pestisida nabati, cara pembuatan pestisida nabati, keadaan lahan pertanian apabila terkena banyak bahan kimia, dan keadaan lahan pertanian Desa Perigi dalam lima tahun kedepan,”jelasnya.

Untuk memudahkan sosialisasi, pihaknya menggunakan beberapa metode antara lain
presentasi, demonstrasi berbentuk video, studi kasus, dan tanya jawab.

Beginilah Ketua KKN Unram PMD Desa Perigi Giffari Rizki Ramadhan dan rekannya saat acara Sosialisasi kepada Pelajar di MA Perigi

Disebutkan Giffari, Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah guna mengurangi limbah khususnya pada tembakau dan memberikan wawasan baru kepada warga desa agar dapat memanfaatkan limbah yang ada menjadi produk yang berguna untuk mendorong tingkat keberhasilan penanaman, menghemat biaya produksi, mengurangi penggunaan pestisida sintetis agar mendukung penerapan pertanian berkelanjutan.

“Alhamdullillah, peserta sosialisasi aktif terlibat dalam tanya jawab dan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pestisida nabati serta pemanfaatan limbah tembakau. Peserta juga mendapatkan informasi mengenai cara pembuatan pestisida nabati menggunakan limbah tembakau,”paparnya.

Uniknya semua materi disampaikan mahasiswa sendiri yang berlatar belakang jurusan pertanian.

Tentang Pemanfaatan limbah tembakau sebagai Bahan pestida

Dalam paparannya, disebutkan saat ini pestisida yang dipakai untuk membasmi hama berbahan zat kimia, mengakibatkan dampak negatif untuk kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Dari permaslahan tersebut di butuhkan adanya pemecahan maslah yang dapat meringankan beban petani. Salah satu cara yang dapat dipakai adalah menggantikan pestisida berbahan kimia ke pestisida organik yang. Maka dari itu dengan adanya daun tembakau (Nicotiana tabacum) dapat digunakan membasmi hama menggantikan pestisida berbahan kimia.

Baca Juga :  Haji Nanang Sulaiman, SE Tegaskan Pentingnya 4 Pilar Kebangsaan di Yayasan Pendidikan Darul Islam Samarinda: Ini Penjelasannya!

Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat.

Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (“hama”) yang diberi akhiran -cide (“pembasmi”).

Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai “racun”.

Tanaman atau tumbuhan yang berasal dari alam dan potensial sebagai pestisida nabati umumnya mempunyai karakteristik rasa pahit (mengandung alkaloid dan terpen), berbau busuk dan berasa agak pedas.

Pestisida dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari bahan-bahan sisa tanaman atau limbah tanaman, salah satunya adalah limbah batang tembakau, tangkai daun, dan biji.

Tembakau dapat digunakan sebagai pestisida organik dikarenakan mengandung nikotin. Setelah diteliti nikotin yang terkandung dalam limbah tembakau tidak hanya dapat menjadi racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga.

Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga dan pengendali jamur. Dengan adanya pestisida organic ini, tentu saja memberikan beberapa manfaat bagi para petani. Selain ramah lingkungan, bahan baku yang relatif mudah untuk diperoleh merupakan salah satu keungulan yang dimiliki oleh pestisida organik ini.

Pembuatannya juga cukup sederhana serta memiliki nilai yang ekonomis. Pestisida berbahan baku tembakau ini juga dapat dikembangkan secara komersial, mengingat berlimpahnya limbah dari hasil tembakau.

Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida adalah daun dan batang baik daun segar maupun yang sudah difermentasi.

Tembakau merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga untuk hematnya pemanfaatan pestisida dapat menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah atau tidak laku dijual.

Selain itu, pembuatan pestisida nabati ini menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah sehinggga hal ini dapat menambah nilai ekonomis tembakau sisa tersebut.

Hampir setiap bagian dari tembakau, kecuali bijinya, mengandung nikotin, tetapi konsentrasinya berbeda-beda tergantung faktor spesies, jenis tanah, dan kondisi cuaca di mana tanaman tersebut tumbuh.

Konsentrasi nikotin meningkat seiring bertambahnya usia tembakau. Kandungan nikotin pada bagian-bagian tumbuhan tembakau segar adalah sebagai berikut: Daun 64%, Batang 18%, Akar 13%, Bunga 5%.

Baca Juga :  Jelang Pilgub NTB 2024: Ada Apa TGB Berjumpa Bang Zul? Ini Kata Netizen!

Adapun Langkah Langkah membuatnya dapat mengikuti seperti berikut ini :

• Langkah 1, Seduh 1 cangkir tembakau kering dalam 1 galon air setidaknya selama setengah jam. Perendaman dalam waktu yang lebih lama menghasilkan pestisida yang lebih kuat. Pestisida yang lebih kuat bekerja lebih cepat, tetapi juga lebih berbahaya bagi serangga taman yang menguntungkan.

• Langkah 2, Tambahkan satu sendok teh cairan pencuci piring ke dalam larutan tembakau. Ini bertindak sebagai surfaktan untuk meningkatkan daya sebar dan membantu larutan menempel pada tanaman. Sabun juga bersifat agak beracun bagi hama.

• Langkah 3, Saring cairan tersebut ke dalam wadah penyimpanan plastik. Gunakan saringan halus untuk menghilangkan potongan tembakau. Kencangkan tutupnya dengan aman. Pestisida akan bertahan selama beberapa minggu jika disimpan di tempat yang sejuk seperti garasi atau ruang bawah tanah.

• Langkah 4, Pindahkan campuran ke semprotan tanaman untuk digunakan. Semprotkan bagian tanaman yang terkena hama secara menyeluruh, tetapi targetkan hama itu sendiri. Semprotkan tunas yang dikerubungi kutu. Semprotan tembakau bersifat alami tetapi masih berbahaya bagi serangga bermanfaat seperti kepik. Kamu juga bisa menyemprotkan pada daun yang tidak bermasalah sebagai tindakan pencegahan.

• Langkah 5, Semprotkan pestisida hanya pada tanaman yang tidak termasuk famili tembakau, Solanaceae. Hindari tanaman yang berhubungan dengan tembakau, termasuk tomat (Lycopersicon esculentum), kentang (Solanum tuberosum) dan paprika (Capsicum spp.). Tembakau dapat menularkan virus mosaik tembakau dan menyebabkan lebih banyak masalah bagi tanaman ini daripada hama.

Namun selain itu Limbah batang tembakau dapat dimanfaat untuk berbagai keperluan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan kesehatan. Manfaat limbah batang tembakau sebagai berikut:

1. Limbah batang dan gagang (stem) tembakau sebagai bahan bio-biket
2. Batang dan biji tembakau sebagai biodesel
3. Granul ekstrak limbah tembakau terhadap larva aedes aegypti
4. Limbah batang tembakau sebagai bahan biopestisida

Dengan berlimpahnya hasil produksi tembakau yang telah mencapi surplus hal ini seharusnya dimanfaatkan secara maksimal untuk pemangfaatan lain salah satu seperti dengan pembuatan pestisida yang menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah atau tidak laku dijual.

Selain itu, pembuatan pestisida ini menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah sehinggga hal ini dapat menambah nilai ekonomis tembakau sisa tersebut.

Hampir setiap bagian dari tembakau, kecuali bijinya, mengandung nikotin, tetapi konsentrasinya berbeda-beda tergantung faktor spesies, jenis tanah, dan kondisi cuaca di mana tanaman tersebut tumbuh.

Konsentrasi nikotin meningkat seiring bertambahnya usia tembakau.***

Penulis : M. Zamzami Sangga Firdaus

Editor : Editor Ceraken

Berita Terkait

Yayasan Maraqitta’limat Perkuat Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah dengan Ujian Pra Tesis di Undiksha Singaraja
Bang Zul, Lalu Iqbal, dan Umi Rohmi Adu Gagasan soal Beasiswa NTB di Dialog BEM Unram
Pengabdian BEM Undikma di Sekotong Barat: Dampak Positif dan Kesan Mendalam dari Komunitas dan Relawan
Madarasah di NTB juga Fokus ke Industri Modern
Siswa SMA Sederajat Diimbau Tidak Ikuti Tren Menikah di Bulan Syawal
US bagi SD dan SMP di Mataram Diserahkan ke Sekolah
SMKN 3 Mataram Gelar Doa Bersama Jelang Ujian Sekolah
Viral! Siswa Dilarang Bawa HP ke Sekolah, Bikin Emak-Emak Ngomeh di Medsos. Ternyata ini Alasannya!

Berita Terkait

Minggu, 1 September 2024 - 12:57 WITA

Yayasan Maraqitta’limat Perkuat Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah dengan Ujian Pra Tesis di Undiksha Singaraja

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:35 WITA

Bang Zul, Lalu Iqbal, dan Umi Rohmi Adu Gagasan soal Beasiswa NTB di Dialog BEM Unram

Kamis, 15 Agustus 2024 - 20:28 WITA

Mahasiswa KKN Unram Sasar Pelajar MA Perkenalkan Cara Mengolah Limbah Tembakau Jadi Pestisida Nabati di Desa Perigi Suela Lombok Timur. Ternyata ini Alasannya!

Senin, 29 Juli 2024 - 23:47 WITA

Pengabdian BEM Undikma di Sekotong Barat: Dampak Positif dan Kesan Mendalam dari Komunitas dan Relawan

Selasa, 30 April 2024 - 21:40 WITA

Madarasah di NTB juga Fokus ke Industri Modern

Sabtu, 13 April 2024 - 19:00 WITA

Siswa SMA Sederajat Diimbau Tidak Ikuti Tren Menikah di Bulan Syawal

Rabu, 27 Maret 2024 - 10:00 WITA

US bagi SD dan SMP di Mataram Diserahkan ke Sekolah

Senin, 18 Maret 2024 - 10:16 WITA

SMKN 3 Mataram Gelar Doa Bersama Jelang Ujian Sekolah

Berita Terbaru

Translate »