LOMBOK UTARA (ceraken.id)- Pagi belum lama beranjak Ketika kicauan burung kenari begitu terdengar jelas di perkampungan Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Desa di utara kaki Gunung Rinjani. Beberapa anak kecil tampak bermain di sekitaran rumah yang beratap rumbia. Sedangkan seorang Ibu asik menimang balita dengan kain terjulur dari Pundak hingga ke pinggang.
Kaki Gunung Rinjani banyak menjadi tempat Masyarakat Lombok bertempat tinggal. Seperti Senaru (Lombok Utara), Sembalun (Lombok Timur), Karang Sidemen dan Aik Berik (Lombok Tengah). Masing-masing desa memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya Senaru yang memiliki kampung adat. Meski jumlah warganya tidak banyak kampung Senaru masih memegang teguh adat.
Misalnya penghormatan atas kesuburan alam serta air bersih yang berlimpah dari mata air di lereng Rinjani. Penghormatan itu tidak hanya berlaku pada semiotika arsitektur melainkan juga pada peraturan yang melarang warga menebang pohon secara sembarangan. Ada pula puji-pujian terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada hari-hari tertentu. Termasuk Hari Raya Besar Islam seperti Maulid Nabi SWT.
Kekayaan alam Senaru atas pengaruh Rinjani membuat hasil bumi seperti sayur, beras, ubi, buah, dan kopi melimpah. Panen hasil bumi itu bisa dilihat di Pasar Tradisional Senaru yang letak di pertigaan pintu Desa Senaru. Beberapa porter atau pemandu wisata ke Gunung Rinjani sering memanfaatkan perbekalan ke puncak dengan membeli kebutuhan makanan di Pasar Senaru.
Media ini yang berkunjung ke Senaru, Januari 2024 silam, melihat hasil bumi itu. Kepala Desa Senaru Raden Akria mengatakan, Senaru ada di kaki Gunung Rinjani. Senaru merupakan pintu masih sebelah utara Rinjani. Warga senaru begitu memperhatikan alam Rinjani. Ditingkahi buruh, Perempuan, dan anak sangat menikmati suasana Senaru sehingga menenun, mandi di sungai, ke masjid, dan ke pasar yang menjadi warna aktivitas sehari-hari warga Senaru.***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi