CERAKEN.ID – Ikatan Keluarga Apitaik (IKA), Pringgabaya, Lombok Timur, NTB merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh semangat di Masjid Jamiq Apitaik pada hari Minggu, 15 Oktober 2023. Acara yang dihadiri oleh berbagai generasi ini mencakup sunatan massal, lomba-lomba Islami, dan makan bersama, menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dan nilai-nilai keagamaan di komunitas.
H. Makmun., SH., Ketua IKA yang juga merupakan advokat terkenal di Nusa Tenggara Barat, menyoroti pentingnya acara ini dalam sambutannya. “Kita berkumpul di sini tidak hanya untuk merayakan tapi juga untuk merenungkan dan mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW sebagai inspirasi untuk kemajuan komunitas kita,” ujar H. Makmun. Beliau juga menekankan, “Ini adalah saatnya bagi kita untuk bersatu, melihat ke dalam diri kita sendiri, dan berkontribusi untuk pembangunan komunitas kita.”
Rusdi Muhadi, SE., M.Acc., Ak, yang akrab disapa Rusdi Melodi, anggota Pemuda IKA, memberikan perspektifnya tentang pentingnya sinergi antar generasi. “Peran kami di IKA adalah untuk membangun jembatan antara generasi, membagikan pengetahuan dan pengalaman, untuk kemajuan Apitaik,” katanya. Dengan latar belakangnya sebagai akademisi dan profesional yang kuat, Rusdi Melodi menyoroti kebutuhan akan pengembangan SDM dan infrastruktur sebagai kunci untuk pertumbuhan ekonomi. “Kami berharap IKA dapat menjadi lokomotif pembangunan SDM dan infrastruktur, berperan penting dalam memajukan ekonomi masyarakat Apitaik secara makro,” tambahnya.
Salah satu aspek unik dari IKA adalah kewajiban anggotanya yang berada di luar desa, termasuk mereka yang merantau, untuk tetap berkontribusi pada pembangunan desa. Anggota IKA yang berada jauh dari desa, baik di dalam maupun luar negeri, tetap terlibat aktif dalam berbagai proyek pembangunan dan kegiatan sosial. Mereka ini dianggap sebagai bagian penting dari jaringan komunitas, menjaga koneksi dengan desa dan memberikan dukungan, baik secara finansial maupun melalui pengetahuan dan keterampilan mereka.
Kegiatan sunatan massal, sebagai bagian dari acara ini, tidak hanya membantu keluarga yang kurang mampu tapi juga menjadi simbol kepedulian sosial komunitas. Lomba-lomba Islami yang diadakan bertujuan untuk mendidik generasi muda tentang agama, sementara makan bersama menunjukkan keakraban dan solidaritas di antara anggota komunitas.
Dengan berbagai kegiatan ini, IKA tidak hanya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tetapi juga menekankan pentingnya pembangunan sosial dan ekonomi. Melalui acara ini, IKA menunjukkan bagaimana perayaan keagamaan dapat diintegrasikan dengan upaya pembangunan sosial dan ekonomi serta menjadi platform untuk menyatukan anggota komunitas dalam mencapai tujuan bersama.
Perayaan Maulid Nabi oleh IKA menjadi momen penting yang menegaskan kembali komitmen komunitas dalam pengembangan nilai sosial, pendidikan, dan ekonomi, sekaligus memperkuat identitas dan solidaritas mereka sebagai bagian dari masyarakat Apitaik yang lebih besar. (*)