Diterjang Puting Beliung, Ratusan Hektar Jagung di Dompu Rusak

Senin, 18 Maret 2024 - 10:42 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DOMPU (ceraken.id) – Angin puting beliung yang menimpa beberapa wilayah di Kabupaten Dompu sejak 14 Maret lalu, ratusan ha tanaman jagung petani rusak parah. Jagung yang sedang memasuki masa berbuah, tumbang akibat diterpa angin puting beliung. Kerusakan terluas terjadi di Desa Riwo Kecamatan Woja yang mencapai 160 ha dari total luas tanam sebanyak 1.853 ha.

Petani pun pasrah dengan kerusakan akibat ditempa angin puting beliung. Merekapun berharap angin puting beliung berlalu, sehingga tidak menambah luas kerusakan tanaman jagungnya akibat angin puting beliung. “Semoga anginnya cepat berlalu, agar tanaman jagung kami tidak terus bertambah luas kerusakannya,” tulis Zulkifli Mansyur warga Kempo, Minggu, 17 Maret 2024.

Baca Juga :  Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM yang dikonfirmasi mengakui banyak tanaman jagung petani yang mengalami kerusakan dan ini rata – rata pada tanaman jagung yang berdekatan dengan wilayah pantai. Tanaman jagung di Desa Riwo Kecamatan Woja yang berbatasan dengan Teluk Cempi paling banyak kerusakannya. Dari 1.853 ha luas tanaman jagung di desa ini, sekitar 160 ha yang rusak akibat diterpa angin kecang.

“Syukurnya tidak semua tanaman jagung di wilayah selatan rusak seperti di Riwo. Di Nangadoro Desa Hu’u yang berada di ujung selatan yang berhadapan langsung dengan laut Selatan, tidak sampai rusak seperti di Riwo,” katanya.

Baca Juga :  Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika

Cuaca ekstrim disertai angin kencang ini telah diperingatkan oleh BMKG sejak 13 Maret lalu dan kemungkinan terjadi hingga 18 Maret 2024. Cuaca ekstrim ini akan berdampak pada intensitas hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan di laut dengan ketinggian gelombang. Kabupaten Dompu yang berbatasan langsung dengan pantai Samudra Hindia bagian selatan cukup resisten dan diperkirakan tinggi gelombang pada wilayah laut selatan ini mencapai 6 meter***

Sumber Berita : Berbagai Sumber

Berita Terkait

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama
Banjir Hantam  Desa Aikmel Barat Lombok Timur. Ternyata ini Penyebabnya!

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:19 WITA

Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:40 WITA

Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:24 WITA

Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA

Masjid Kuno Songak (Foto : Halaman Masjid Kuno Songak Lombok Timur/facebook)

WARISAN NUSANTARA

Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:19 WITA