CERAKEN.ID – Kasus-kasus perselingkuhan belakangan ini kian marak terjadi membuat Psikolog kondang asal NTB H Syamsul Buhari SPsi MKes akhirnya angkat bicara.
Ia membeberkan sejumlah fakta dan alasan terjadinya perselingkuhan yang tidak sedikit membawa pelakunya ke ranah hukum.
Menurut Buhari, Perselingkuhan adalah hubungan antara individu baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya.
“ Walaupun demikian, pengertian “berselingkuh” dapat berbeda tergantung negara, agama, dan budaya. Pada zaman sekarang, istilah perselingkuhan digunakan juga untuk menyatakan hubungan yang tidak setia dalam pacaran,”jelasnya.
Diungkapkan, faktor penyebab terjadinya selingkuh secara umum seperti tidak ada keharmonisan antara pasangan seprti keintiman yang kurang, kekosongan emosional sehingga timbul perasaan tidak bahagia, ingin mencari hal-hal baru atau sensasi dan kebebasan.
“Ketidak puasan dalam hal seksual dapat menjadi alasan melakukan selingkuh. Hal lain yang menjadi penyebab adalah rasa ingin diterima atau diinginkan hal ini terjadi karena merasa pasangan kurang menerima dan menghargainya, dapat juga dikarenakan pudarnya kesetiaan dan daya tarik yang mulai berkurang dari pasangan,”ulasnya.
Yang tidak kalah pentingya, lanjut Buhari, adalah masalah komunikasi dan ketidak sepahaman dapat menjadi pemicu terjadinya selingkuh.
“Faktor lain yang tidak bisa dilupakan sulit untuk menolak “godaan”, marah terhadap pasangan, kecanduan alkohol atau pun obat-obatan, seringnya hidup berpisah lokasi dan dorongan untuk membuat pasangan menjadi cemburu,”tambahnya lagi.
Kiat Hindari Perselingkuhan
Agar pasangan tidak selingkuh, Pak Buhari memberikan kiat khusus yakni bagaimana kedua pasangan untuk dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman.
“Jika terjadi harus segera diselesaikan, membangun kejujuran dalam hubungan menjadi salah satu cara agar pasangan tidak selingkuh, selalu menjalin komunikasi dan introspeksi diri karena hal ini dapat menjaga hubungan cinta,”ujarnya.
Pasangan juga diingatkan agar menjaga keintiman baik hubungan emosional dan fisik, dan hargai pasangan dengan menghindari penggunaan sarkasme atau kritik yang tidak berempati dengan pasangan.
Menurut Buhari, ketika mengetahui pasangan selingkuh walau timbul perasaan syok, kaget, gelisah, marah, stress namun yang pertama kali yang dilakukan adalalah “jangan panik” tetap “tenang” karena hal ini akan membuat emosi terkendali.
“Jangan pernah menyalahkan diri sendiri saat mengetahui pasangan berselingkuh, jangan berpikir balas dendam untuk selingkuh juga, saling menyalahkan tidak akan mengubah apapun dan hanya membuang energi saja, selesaikanlah masalah berdua saja, cari jalan keluar yang logis, tanpa mengikutsertakan perasaan,”sarannya.
Dia juga mengingatkan, jika terjadi pertengkaran jangan didepan anak-anak. Jika sudah mulai tidak sanggup dengan pikiran yang menghantam, silakan diskusikan hal ini dengan psikolog atau psikiater. ***
Penulis : CR-02
Editor : Editor Ceraken