LOMBOK TIMUR ( ceraken.id) – Seorang pria di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Hirjan (63), meninggal dunia saat menjadi imam salat tarawih Ramadan 2024, tadi malam. Menurut cerita tetangga, malam itu bukan jadwal Hirjan memimpin salat.
“Jadi sebenarnya bukan jadwal korban jadi imam malam ini,” kata tetangga Hirjan, Yudiatna Dwi Sahreza, Senin malam (11/3/2024).
Yudi mengatakan, almarhum biasanya mendapat ‘jatah piket’ menjadi imam salat tarawih pada pertengahan bulan puasa. Namun, pada malam tadi, kiai di sana memintanya memimpin salat.
“Jadi dia diminta oleh kiai di sana jadi imam di awal tarawih. Jadi tumben malam ini ditawari jadi imam dia tidak menolak,” ungkap Yudi.
Hirjan, lanjut Yudi, memang sering menjadi imam di Musala Nurul Yakin, di Dusun Bale Belek, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba. Saat salat tarawih berlangsung, beberapa jemaah merasa heran karena lantunan ayat yang dibacakan oleh korban terdengar begitu pelan.
Malam itu, Hirjan tiba-tiba jatuh lalu meninggal dunia saat duduk di antara dua sujud pada rakaat keenam. Kejadiannya terjadi sekitar pukul 20.25 Wita.
“Sebelum meninggal korban sempat jatuh dikira pingsan oleh jemaah,” kata Yudi.
Menurut Yudi, Hirjan memiliki riwayat penyakit maag. Sebelum salat, istri korban, Inak Yuliatin (60), sempat memberikan korban obat lambung.
“Katanya sih sempat diminta untuk tidak puasa dulu karena penyakitnya,” cerita Yudi.
Jenazah almarhum rencananya dimakamkan hari ini, Selasa, di TPU desa setempat.***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi
Sumber Berita : Berbagai Sumber