LOMBOK TENGAH (ceraken.id)– Paket pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) Nauvar F Farinduan (Farin) dan Hj Nurhidayah (Dayah) nampaknya akan jadi kenyataan. Pasalnya Partai Gerindra sudah menyiapkan dua kader terbaik asal Lobar itu untuk berkontestasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lobar November mendatang.
Pamor Farin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTB dan Sekretaris DPW Gerindra NTB dengan Ketua DPC Partai Gerindra Lobar Hj. Nurhidayah sekaligus Ketua DPRD Lobar bisa menjadi daya tarik masyarakat.
Menangapi kabar itu, Ketua DPC Gerindra Lobar Hj Nurhidayah menyampaikan bahwa DPP Partai Gerindra sudah jauh-jauh hari menepatkan paket Farin-Nurhidayah. Sama halnya dengan Keputusan DPP Gerindra mengusung Ketua DPW Gerindra NTB Fathul Bahri untuk maju dalam pemilihan Gubernur mendatang. Hal itu sudah menjadi keputusan DPP.
“Demkian juga dengan pilkada Lobar, keputusan pasangan FARIN – NURHIDAYAH itu keputusan yang telah di tetapkan oleh DPP dari jauh-jauh hari,” terang Nurhidayah disela deklarasi dukungan Fathul Bahri di Kantor DPC Gerindar Lobar, Jumat (3/5).
Dikonfirmasi terkait banyaknya kabar Farin dan dirinya yang mencoba dipinang bakal calon lain, Nurhidayah dengan santai menjawab dipolitik komunikasi penjajakan dengan atau dari calon lain, hal yang biasa.
“Tentunya kita pandang itu sebagai sesuatu yang positif. Artinya, kader Gerindra ini diinginkan oleh banyak calon,” jawabnya lugas.
Selain Lobar diakui Nurhidyah Gerindra juga kini fokus untuk kemenangan Gerindra dalam Pilgub mendatang. Sebagai bentuk kesiapan, bertempat di Kantor DPC Gerindra Lobar di Gerung, jajaran DPC Partai Gerindra Lobar pun menggelar deklarasi dukungan terhadap LBP untuk maju sebagai Cagub NTB.
“Kegiatan tadi adalah deklarasi mendukung LPB maju menjadi Cagub NTB dan siap memenangkannya pada kontestasi Pilkada serentak November mendatang,” demikian disampaikan Nurhidayah.
Deklarasi tersebut, lanjut Nurhidayah juga dijadikan ajang sosialisasi dengan menyampaikan ke seluruh kader, bahwa Partai Gerindra merupakan Partai Komando. Sehingga, seluruh kader harus tunduk dan patuh pada perintah Partai.
”Jadi tidak ada alasan kita untuk ’mbalelo’, Gerindra ini Partai Komando, jadi kita harus tunduk dan patuh terhadap perintah Partai (DPP),” tegasnya.
Seperti diketahui, Partai Gerindra pada pileg lalu hanya mendapat 4 kursi, atau turun satu kursi jika dibanding hasil Pileg tahun 2019. Artinya, untuk mengusung pasangan calon, maka Partai Gerindra membutuhkan mitra koalisi dengan partai lain untuk mencukupi 9 kursi sebagai syarat minimal***