Pasangan Ganjar-Mahfud Dinilai Berpotensi Besar Unggul di NTB, Ini Kata Pemerhati Politik NTB

- Pewarta

Sabtu, 18 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CERAKEN.ID -Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menegaskan, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berpotensi besar unggul di NTB dalam Pilpres 2024. Lanskap Pemilu 2024 sudah sangat jauh berbeda dengan Pemilu 2019, dan berdasarkan kajian Mi6, pasangan Ganjar-Mahfud, menjadi pasangan kandidat yang paling siap mengantisipasi perubahan lanskap Pemilu 2024 tersebut dan mengonversinya menjadi jalan menuju kemenangan.

”Hasil kajian kami, pasangan Ganjar-Mahfud bakal unggul di NTB. Tapi, memang keunggulannya tidak akan telak terhadap dua kandidat lainnya yakni pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto dalam keterangannya, Sabtu (18/11).

Analis politik kawakan NTB ini mengemukakan, dalam Pemilu 2019 lalu, Prabowo memang memperoleh dukungan besar di NTB. Secara keseluruhan, dari total 3.040.686 pengguna hak pilih yang datang ke bilik suara, Prabowo meraih 2.011.319 suara dari warga Bumi Gora. Sementara dukungan untuk Joko Widodo sebanyak 951.242 suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hanya saja, perolehan suara yang besar dalam Pemilu tahun 2019 tersebut tidak serta merta akan menjadikan Prabowo melenggang dengan mudah di NTB dalam Pilpres 2024 mendatang. Sebab, Pemilu 2024 sama sekali adalah medan pertempuran yang berbeda jika dibanding dengan Pemilu 2019.

”Demografi dan preferensi pemilih sudah jauh berubah di NTB dalam lima tahun terakhir,” kata Bambang Mei Finarwanto.

Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode yang karib disapa Didu ini mengemukakan, berdasarkan hasil kajian Mi6, preferensi pemilih di NTB di tahun 2024 kini sudah terbelah tiga seiring dengan tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.

Masalahnya, basis pemilih Prabowo di NTB, memiliki irisan yang sama dengan basis pemilih pasangan Anies-Muhaimin. Sehingga, dukungan ke Prabowo sudah pasti tidak akan sekencang dukungan di Pilpres sebelumnya. Sementara di sisi lain, basis dukungan kalangan nasionalis yang dimotori PDI Perjuangan di NTB, dinilai akan solid ke pasangan Ganjar-Mahfud, dan bahkan bisa meraup tambahan seiring dengan bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Perindo sebagai penyokong pasangan Ganjar-Mahfud.

Didu menjelaskan, PPP adalah partai pemenang ketiga di NTB dalam Pemilu tahun 2019. Sementara dari sisi partai berbasis Islam, PPP merupakan partai dengan perolehan suara tertinggi di NTB, mengalahkan perolehan suara PKB, PAN, dan PBB. Sementara Partai Perindo, seperti yang sudah diketahui khalayak, adalah partai yang dimotori pula tokoh sentral NTB TGB HM Zainul Majdi yang kini juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar NWDI, organisasi Islam dengan massa yang sangat besar di Bumi Gora.

Bagaimana dengan pengaruh Prabowo yang menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo, apakah justru tidak akan menjadikan pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 di NTB mengalihkan dukungan ke Prabowo-Gibran? Didu menjelaskan, pengaruh Gibran tidak akan terlalu signifikan di NTB. Sebab, sejak semula, perolehan suara Jokowi dalam Pemilu 2019 di NTB, tidaklah ditopang oleh figur Jokowi secara personal. Namun, berdasarkan kajian Mi6, suara Jokowi tersebut dihasilkan atas kinerja militan para kader dan mesin partai dalam hal ini PDI Perjuangan NTB. Sehingga Didu meyakini, suara Jokowi dalam Pemilu 2019, justru akan bulat ke pasangan Ganjar-Mahfud.

Baca Juga :  Survei Terkini PRC Unggulkan Bang Zul Jadi 'Top of Mind' Pilgub NTB 2024. Inilah Hasil Survei Lengkapnya!

”Jangan lupa juga, dalam Pemilu 2019, masih ada 751.370 pemilih yang golput, yang tidak menggunakan hak suaranya. Hasil kajian Mi6, justru pasangan Ganjar-Mahfud yang paling getol menyasar mereka agar dalam Pemilu 2024 menggunakan hak pilih untuk pasangan Ganjar-Mahfud,” tandas Didu.

Selain preferensi, perubahan signifikan juga terjadi dari sisi demografi. Untuk pertama kali dalam sejarah, dalam Pemilu 2024 di NTB, jumlah pemilih muda akan begitu dominan karena mencapai 2,1 juta atau setara dengan 54 persen dari total jumlah pemilih.

Didu menegaskan, perubahan dalam demografi pemilih dapat memengaruhi strategi kampanye. Sebab, dalam hal ini, kontestan Pilpres perlu lebih memperhatikan kelompok pemilih tertentu. Dengan cara itu kata Didu, kesadaran pemilih bakal meningkat. Dan lagi-lagi, berdasarkan kajian Mi6, pasangan Ganjar-Mahfud sudah selangkah lebih maju dalam hal ini dibanding kandidat lainnya.

Aktivis senior Bumi Gora ini pun menjelaskan, bagaimana perubahan demografi tersebut akan diikuti pula dengan strategi kampanye. Seiring dengan dominannya pemilih milenial dalam Pemilu 2024 di NTB, maka kampanye kandidat dituntut lebih aktif menggunakan platform teknologi untuk berkomunikasi langsung dengan pemilih, menyampaikan pesan kampanye, dan merespons cepat terhadap isu-isu yang berkembang.

”Sudah sangat pasti, Pemilu 2024 bakal melibatkan penggunaan teknologi kampanye yang lebih canggih, seperti analisis data yang mendalam, pemilihan cerdas, dan penggunaan kecerdasan buatan untuk memahami preferensi pemilih dan merancang strategi kampanye yang lebih efektif,” tandas Didu.

Tokoh Sentral dan Mesin Partai

Di sisi lain, perbedaan lanskap Pemilu 2024 dengan Pemilu 2019 terlihat jelas dari perubahan signifikan dalam hal aliansi partai. Tak bisa ditampik, dinamika politik kata Didu sudah pasti mengalami pergeseran akibat kemunculan aliansi baru tersebut. Dan dalam banyak pengalaman di berbagai negara, hal tersebut justru memunculkan dan melahirkan pemimpin baru.

Kemunculan aliansi baru, juga akan selalu identik dengan munculnya tokoh-tokoh sentral dalam hal arah dukungan mereka kepada kandidat tertentu dalam Pilpres. Didu mengungkapkan, Mi6 melihat bagaimana pasangan Ganjar-Mahfud sudah sangat menyadari hal ini sehingga terlihat aksi nyata mereka dalam hal membangun dan membentuk aliansi dengan tokoh-tokoh lokal dan mendapatkan dukungan dari partai politik yang sudah pasti berkontribusi besar dalam memperkuat basis politik pasangan ini di NTB.

Baca Juga :  Gelar Roadshow Episode Ketiga di Pulau Sumbawa Songsong Pilgub, M16: Suara Perempuan, Pesantren dan Civil Society Alas Saatnya Didengar

Yang tidak boleh dilupakan kata Didu, adalah bagaimana NTB merupakan provinsi yang memiliki keragaman budaya dan agama. Karena itu, bergabungnya sejumlah ulama dan pemimpin-pemimpin keagamaan dan Ormas Islam di NTB dalam barisan Ganjar-Mahfud, sudah pasti akan juga memberikan dampak yang signifikan pula.

”Mungkin ada pihak yang akan bilang, pengaruh tokoh agama tertentu di NTB tidak akan signifikan. Tapi, kajian Mi6 justru menunjukkan sebaliknya. Bahwa jika tokoh-tokoh panutan umat tersebut bisa berada dalam satu barisan, maka itu memastikan kandidat tersebut telah meraih dukungan kunci,” tandas Didu.

Dalam hal ini, Mi6 juga melihat bagaimana tokoh-tokoh kunci di partai-partai utama yang menjadi motor penggerak penyokong kandidat Capres dan Cawapres dalam Pilpres 2024, sudah sangat jauh berbeda dibanding Pemilu 2019. Tokoh-tokoh utama tersebut, bahkan dalam Pemilu Serentak 2024, tidak lagi ikut bertarung. Dan hal ini, justru banyak menimpa Partai Gerindra yang menjadi motor penggerak utama Prabowo Subianto. Didu mengungkapkan, kehilangan sosok H Bambang Kristiono tak bisa ditampik, akan memberi dampak besar terhadap perolehan suara Gerindra, yang juga diyakini berimbas kepada suara Prabowo dalam Pilpres.

Sementara pada saat yang sama, tokoh-tokoh sentral di pasangan Ganjar-Mahfud justru masih sangat aktif, dan kian intens dalam hal bergerak dan solid memenangkan pasangan ini di NTB.

”Mendapati tokoh-tokoh sentral seperti H Rachmat Hidayat, TGB HM Zainul Majdi, dan H Muzihir dalam satu barisan yang menyokong pasangan Ganjar-Mahfud di NTB, akan melawan akal sehat jika mengatakan kalau mereka tidak akan memberi pengaruh besar terhadap potensi keunggulan pasangan Ganjar-Mahfud di NTB,” tandas Didu.

Demikian halnya dengan mesin partai. Didu menegaskan, kinerja PDI Perjuangan di bawah komando H Rachmat Hidayat dalam memberdayakan dan melayani masyarakat NTB secara terus menerus, akan memberikan dampak besar selain kepada PDI Perjuangan, juga terhadap kandidat Capres yang didukung PDIP.

Didu bahkan mengungkapkan, bagaimana seorang Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Mataram memberi penilaian kepada PDI Perjuangan yang telah memberi perhatian begitu besar kepada Pondok Pesantren, masjid, dan juga kepada hal-hal yang berkaitan langsung dengan kepentingan umat Islam, telah menjadikan PDIP di NTB, sudah melebihi apa yang dilakukan partai-partai yang justru mengidentikkan diri sebagai partai berbasis Islam.

Tapi, tentu saja, ke depan, dinamika politik masih akan terus terjadi. Karena itu, kata Didu, akan butuh effort besar agar pasangan Ganjar-Mahfud bisa terus menjaga keunggulan yang diprediksi Mi6 masih tipis. Apalagi, kandidat lain tentu tak akan berdiam diri.

”Kabar gembiranya, dalam keunggulan yang tipis akan selalu terletak kekuatan kepercayaan rakyat. Ini menandakan bahwa setiap satu suara akan memiliki dampak yang signifikan,” tandas Didu. (*)

Berita Terkait

Bertarung di Pilkada, HM Syamsul Luthfi Fokus Benahi Pendidikan dan Atasi Ketimpangan Sosial Ekonomi di Lombok Timur
Komunitas RBZM Optimis Memenangkan Bang Abah ‘ZulUhel’ di Lombok Timur pada Pilgub NTB 2024
TGH Maarif Makmun Ungkap Fakta di Balik Dukungan kepada Pasangan ZulUhel di Pilgub NTB 2024
Elektabilitas Pasangan Rohmi-Firin Diklaim Meningkat, Dukungan Partai Terus Bertambah
Roadshow Mi6 Episode III di Pulau Sumbawa, Warga Usulkan Kongres Rakyat Alas untuk Meneguhkan Dukungan ke Rohmi-Firin
Gelar Roadshow Episode Ketiga di Pulau Sumbawa Songsong Pilgub, M16: Suara Perempuan, Pesantren dan Civil Society Alas Saatnya Didengar
TGH Fatihin Maju Pilkada Lotim, Masyarakat Menyambut Baik. SJP Bilang Begini!
Soal Survei Elektabilitas, Mi6 Klaim Umi Rohmi Lebih Unggul Dari Bang Zul. Ini Penjelasannya!

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 06:50 WITA

Bertarung di Pilkada, HM Syamsul Luthfi Fokus Benahi Pendidikan dan Atasi Ketimpangan Sosial Ekonomi di Lombok Timur

Selasa, 23 Juli 2024 - 19:40 WITA

Komunitas RBZM Optimis Memenangkan Bang Abah ‘ZulUhel’ di Lombok Timur pada Pilgub NTB 2024

Selasa, 23 Juli 2024 - 04:26 WITA

TGH Maarif Makmun Ungkap Fakta di Balik Dukungan kepada Pasangan ZulUhel di Pilgub NTB 2024

Senin, 22 Juli 2024 - 17:48 WITA

Elektabilitas Pasangan Rohmi-Firin Diklaim Meningkat, Dukungan Partai Terus Bertambah

Jumat, 19 Juli 2024 - 14:41 WITA

Gelar Roadshow Episode Ketiga di Pulau Sumbawa Songsong Pilgub, M16: Suara Perempuan, Pesantren dan Civil Society Alas Saatnya Didengar

Kamis, 11 Juli 2024 - 10:28 WITA

TGH Fatihin Maju Pilkada Lotim, Masyarakat Menyambut Baik. SJP Bilang Begini!

Rabu, 3 Juli 2024 - 12:47 WITA

Soal Survei Elektabilitas, Mi6 Klaim Umi Rohmi Lebih Unggul Dari Bang Zul. Ini Penjelasannya!

Minggu, 30 Juni 2024 - 06:39 WITA

Survei Terkini PRC Unggulkan Bang Zul Jadi ‘Top of Mind’ Pilgub NTB 2024. Inilah Hasil Survei Lengkapnya!

Berita Terbaru

LINTAS DAERAH

Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   

Jumat, 26 Jul 2024 - 04:51 WITA

Translate »