Rayakan Peringatan Hari Santri 2023, Sulhan Muchlis Luncurkan Program Penyelamatan Lingkungan ”Hijau Pesantrenku, Lestari Desaku”

- Pewarta

Minggu, 22 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CERAKEN.ID -Tokoh muda Bumi Gora, Sulhan Muchlis, bersukacita merayakan Hari Santri dan mengucapkan Selamat Hari Santri tahun 2023 kepada seluruh santri di Pulau Seribu Masjid. Peringatan Hari Santri 2023 ini pun menjadi momentum Pengasuh Pondok Pesantren Al Islahuddiny, Kediri, Lombok Barat ini, memelopori gerakan penghijauan dari Pesantren, sebuah gerakan melestarikan lingkungan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan memperbaiki kualitas hidup manusia.

”Membawa gerakan penghijauan ke dalam pondok pesantren adalah cara terbaik mengajarkan kepada generasi muda bahwa menjaga alam adalah bagian integral dari agama dan moral kita,” ucap Sulhan, Ahad (22/10/2023).

Politisi Partai Demokrat yang mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Pulau Lombok pada Pemilu Legislatif 2024 ini mengatakan, program penghijauan yang memiliki tagline ”Hijau Pesantrenku, Lestari Desaku” tersebut telah dimulai dari Pondok Pesantren Al Islahuddiny dan berlanjut ke seluruh jaringan dan cabang Pondok Pesantren Al Islahuddiny yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sulhan menjelaskan, pondok pesantren adalah tempat dimana nilai-nilai keadilan sosial dan kepedulian terhadap alam diajarkan. Karena itu, dalam gerakan penghijauan ini, pondok pesantren akan menjelma menjadi mitra penting dalam mendorong perubahan positif. Sehingga pada saat bersamaan, pondok pesantren dapat menjadi contoh nyata tentang bagaimana beragama dan menjaga alam dapat berjalan beriringan.

“Gerakan penghijauan dari pondok pesantren ini bukan hanya tentang penanaman pohon. Tapi juga penanaman nilai-nilai kebaikan dan tanggung jawab. Gerakan penghijauan ini adalah investasi jangka panjang dalam masa depan bumi dan kami memulainya sekarang,” imbuh Sulhan.

Gerakan penghijauan ini akan menempatkan para santri sebagai lokomotifnya. Dimulai dengan penyadaran lingkungan di dalam pondok pesantren. Antara lain dengan melakukan edukasi dan penyuluhan kepada santri dan seluruh komunitas pondok pesantren mengenai pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Selain itu, membangun kesadaran akan dampak negatif perubahan iklim, deforestasi, dan polusi lingkungan.

Pada saat bersamaan, dilakukan pula pengembangan program pendidikan lingkungan yang terintegrasi dalam kurikulum pondok pesantren. Termasuk menyediakan pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada penghijauan, pelestarian alam, dan praktik-praktik ramah lingkungan. Dibangun pula kata Sulhan, area hijau di sekitar pondok pesantren, seperti taman, kebun, atau hutan kecil, sebagai contoh praktik penghijauan. Penanaman pohon dan perawatan tanaman di area hijau tersebut, seluruhnya melibatkan para santri.

Wakil Ketua DPRD Lombok Barat periode 2014-2019 ini menegaskan, pihaknya menyadari bahwa pesantren memiliki sumber daya yang terbatas. Karena itu, gerakan ini juga membuka ruang kolaborasi dengan organisasi lingkungan, pemerintah daerah, atau lembaga non profit yang berfokus pada penghijauan dan pelestarian alam untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan. Termasuk juga pendekatan komunitas dengan mengajak masyarakat sekitar pondok pesantren untuk ikut serta dalam kegiatan penghijauan, seperti mengadakan acara penanaman pohon bersama, pelatihan, dan sosialisasi.

Yang tidak kalah pentingnya kata Sulhan, adalah bagaimana perluasan pengaruh program ini. Karena itu, pihaknya juga menyiapkan kampanye publik untuk menyebarkan pesan tentang penghijauan dan pelestarian alam. Antara lain dengan menggunakan video, gambar, dan cerita sukses dari pondok pesantren sebagai alat untuk memotivasi masyarakat.

Pondok pesantren lain juga akan diajak untuk bergabung dan membentuk jaringan kolaboratif. Dan untuk menjangkau penghijauan ke wilayah yang lebih luas lagi, gerakan penghijauan ini juga akan dijalankan dengan membekali setiap santri yang pulang kampung pada saat liburan dengan satu bibit tanaman untuk ditanam di rumahnya atau di desa tempat tinggalnya dan memastikan bibit tanaman itu dirawat sehingga tumbuh dengan baik.

“Dengan gerakan ini, kami ingin pondok pesantren menjadi pelopor dalam menjalankan tugas agama untuk menjaga bumi. Menjadi kehormatan bagi kami bisa memberikan kontribusi berharga dalam menjaga keberlanjutan planet kita,” ucap Sulhan.

Putra ulama kharismatik Bumi Gora, TGH Muchlis Ibrahim ini menekankan, gerakan penghijauan yang dimulai dari pondok pesantren ini dapat membangun kesadaran lingkungan sejak dini. Para santri dapat diajarkan tentang pentingnya menjaga alam, menjaga ekosistem, serta bagaimana tumbuhan berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kondisi lingkungan saat ini memang memantik cemas. Sulhan menjelaskan bagaimana deforestasi atau penggundulan hutan masih marak dan menjadi masalah yang sangat serius. Hutan-hutan ditebang untuk memberikan tempat bagi pertanian, perumahan, industri, dan pertambangan, yang mengakibatkan berbagai dampak negatif. Termasuk di dalamnya kehilangan habitat bagi flora dan fauna, erosi tanah, perubahan iklim, dan penurunan kualitas air.

Di banyak tempat kata Sulhan, telah terjadi apa yang disebutnya pencemaran dan degradasi tanah yang disertai dengan perubahan penggunaan lahan yang buruk. Hal yang telah menyebabkan erosi tanah yang merusak dan pada akhirnya dapat mengurangi produktivitas pertanian, menyebabkan banjir, dan mencemari sumber air.

”Sejumlah wilayah di NTB bahkan setiap tahun pada musim kemarau sudah menjadi langganan kekurangan air bersih. Kekurangan air bersih itu akibat polusi air, perubahan iklim, dan eksploitasi sumber air tanpa pertimbangan. Sudah pasti ini mengancam kesehatan dan keberlanjutan hidup kita,” tandasnya.

Karena itulah, Sulhan ingin pondok pesantren berada di garis depan untuk melakukan berbagai upaya berkontribusi memulihkan dan melestarikan bumi sebagai upaya menjaga planet ini untuk generasi mendatang.

Sulhan menjelaskan, konsep pemeliharaan lingkungan dan keberlanjutan alam, sejalan dengan ajaran agama. Dalam Islam, pelestarian alam dan tumbuhan adalah tugas manusia sebagai khalifah di bumi. Sehingga gerakan penghijauan di pondok pesantren menjadi implementasi nyata dari nilai-nilai agama tersebut.

Di sisi lain, pondok pesantren selama ini sudah dianggap sebagai pusat kearifan lokal. Dengan memulai gerakan penghijauan di pondok pesantren, hal ini dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat sekitar. Dan para santri yang terlibat dalam gerakan ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mengikuti jejak mereka dalam menjaga alam.

“Bagi kami, memulai memulai gerakan penghijauan di pondok pesantren adalah sebuah langkah menghubungkan spiritualitas dan ekologi. Inilah ikhtiar kami untuk membentuk keterhubungan yang kuat antara manusia dan alam,” tutup Sulhan. (*)

Berita Terkait

Tidak Lelah, Mi6 Kunjungi Dompu Serap Aspirasi PKL Sebelum Perhelatan Pilgub NTB 2024
Mi6 Gelar Roadshow Episode II di Pulau Sumbawa, Petakan Isu Strategis Pedagang Kaki Lima
Gelar Pelatihan Tanggap Darurat, Aruna Senggigi Komitmen pada Keselamatan Tamu dan Karyawan
FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024
Alfamart Gelar Senam Ceria Bersama Lansia: Energi Positif dan Solidaritas Terpupuk
Pesan Bang Zul di Momen HUT ke-52: Kita Berupaya untuk Selalu Berlapang Dada
Aruna Senggigi Kembali Raih Penghargaan Tripadvisor Travelers’ Choice 2024
Taat Pajak, Aruna Senggigi Kembali Terima Penghargaan Wajib Pajak Terbaik

Berita Terkait

Selasa, 25 Juni 2024 - 09:02 WITA

Tidak Lelah, Mi6 Kunjungi Dompu Serap Aspirasi PKL Sebelum Perhelatan Pilgub NTB 2024

Minggu, 23 Juni 2024 - 20:50 WITA

Mi6 Gelar Roadshow Episode II di Pulau Sumbawa, Petakan Isu Strategis Pedagang Kaki Lima

Kamis, 20 Juni 2024 - 17:29 WITA

Gelar Pelatihan Tanggap Darurat, Aruna Senggigi Komitmen pada Keselamatan Tamu dan Karyawan

Minggu, 2 Juni 2024 - 19:31 WITA

FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024

Kamis, 30 Mei 2024 - 18:46 WITA

Alfamart Gelar Senam Ceria Bersama Lansia: Energi Positif dan Solidaritas Terpupuk

Minggu, 19 Mei 2024 - 05:10 WITA

Pesan Bang Zul di Momen HUT ke-52: Kita Berupaya untuk Selalu Berlapang Dada

Jumat, 17 Mei 2024 - 06:49 WITA

Aruna Senggigi Kembali Raih Penghargaan Tripadvisor Travelers’ Choice 2024

Rabu, 8 Mei 2024 - 13:29 WITA

Taat Pajak, Aruna Senggigi Kembali Terima Penghargaan Wajib Pajak Terbaik

Berita Terbaru

LINTAS DAERAH

Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   

Jumat, 26 Jul 2024 - 04:51 WITA

Translate »